Rabu, 17 Oktober 2012

Menag: 179.542 Jamaah Indonesia Telah Berangkat Ke Tanah Suci

Jakarta (Pinmas)—Menteri Agama Suryadharma Ali yang juga Amirul Haj mengungkapkan, jamaah haji Indonesia yang telah berangkat menuju Tanah Suci dari seluruh embarkasi sampai Rabu, 17 Oktober sebanyak 179.542 jamaah yang diangkut oleh 442 kloter.

“Mengenai jamaah haji non kuota, belum diketahui berapa jumlahnya, nanti di Arafah Mina bisa dipantau berapa ‘penumpang gelap’nya,” ujar Menag kepada pers di Bandara Soekarno Hatta, Tangerang, Banten, menjelang keberangkatan menuju Tanah Suci bersama rombongan, hari ini.

Menag mengatakan, pada musim haji tahun 2012, jamaah haji Indonesia berjumlah 211 ribu orang meliputi 194 ribu jamaah reguler dan 17 ribu jamaah haji khusus. “Jamaah haji khusus sampai saat ini yang telah diberangkatkan sebanyak 9.663 orang,” katanya.

Ia mengakui, setiap tahun selalu ada haji non kuota. Padahal keberangkatan mereka selalu menimbulkan masalah. “Haji non kuota resiko sengsaranya banyak, tidak punya buku kesehatan, apabila meninggal mengurus kematiannya juga repot,” imbuh Amirul Haj.

Amirul Haj didampingi Naib (wakil) Amirul Hajj KH Hasyim Muzadi (mantan Ketua Umum PBNU) dan Ahmad Dahlan Rais (Ketua PP Muhammadiyah), Kemudian M Saeroji (Sekretaris/Kakanwil Kemenag Jawa Barat), serta delapan anggota yaitu Habib Luthfie (Pekalongan), Prof Dr Abdullah Syam (Ketua Umum LDII), Slamet Effendi Yusuf (MUI), Prof Dr Maman Abdurrahman (Ketua Umum Persis),Haji Raharja Sasradiningrat (Ketua Umum Syarikat Islam), Agus Sartono (Kemenko Kesra), Kiai Mas Subadar (Pasuruan), dan KH Arwani Faisoli (NU).

Menag juga mengungkapkan, jumlah calon haji yang meninggal dunia di Arab Saudi mencapai 59 orang karena sakit yang dibawa dari tanah air, dan berbagai penyebab lain. Karena itu dia meminta, jamaah haji untuk tidak melupakan menjaga kesehatan, mengingat Wukuf di Arafah relatif sudah dekat.
“Jumlah calon haji kita yang meninggal telah mencapai 59 orang. Umumnya karena faktor usia, sakit bawaan dari tanah air dan faktor lain seperti cuaca di Arab Saudi,” katanya.

Ia berharap Wukuf di Arafah yang dimulai pada 25 Oktober mendatang, bisa diikuti oleh jamaah haji Indonesia, yang banyak di antara mereka telah berusia lanjut atau masuk kategori calon haji beresiko tinggi (risti). Calhaj Indonesia yang paling tua Karto Marsaid bin Sono Drono berusia 110 tahun asal Kalimantan Tengah.

“Usia Pak Karto fantastis, dan banyak calon haji kita, 80 dan 90 tahunan. Inilah yang membuat kami concern agar, bisa cepat memprioritaskan memberangkatkan mereka, bila ada sisa porsi dan tambahan kuota dari Kerajaan Arab Saudi,” kata dia. (ks)

0 comments:

Posting Komentar