Jeddah (Sinhat)--Peristiwa terbakarnya bus yang mengangkut jamaah calon
haji (calhaj) dari Madinah ke Makkah berbuntut panjang. Kementerian
Agama (Kemenag) siap mengalihkan penyewaan bus dari Nakobah (penyedia
layanan bus) kepada pihak swasta seperti Saptco.
Hal itu disampaikan Dirjen Penyelenggara Haji dan Umroh Kementerian
Agama Anggito Abimanyu sesaat seelah tiba di Bandara Haji King Abdul
Aziz Jeddah, Rabu (17/10/2012) dinihari. Dirinya sangat serius dengan
kejadian tersebut dan akan ditanganinya langsung.
“saya akan melakukan sesuatu agar persoalan seperti ini tidak terulang
lagi di kemudian hari. Padahal dalam klausul kontrak, pemerintah Saudi
menyatakan semuanya busnya dalam kondisi layak. Tapi yang layak itu
relatif. Buktinya, tempat koper atau bagasi bus tidak muat,” kata
Anggito.
Anggito mengaku telah mengirim surat teguran keras kepada Nakobah serta
mengingatkan perjanjian atau kerja sama yang pernah disepakati bersama.
Pihaknya juga telah meminta Nakobah memberikan ganti rugi terhadap
semua kerugian yang dialami jamaah.
Seandainya Nakobah tidak memenuhi janjinya, maka bukan tidak mungkin
layanan bus haji berikutnya akan dipercayakan kepada Saptco. Hanya saja,
harga yang diajukan Saptco relatif tinggi dan harus dibicarakan kepada
Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
“Yang jelas, kami sudah memiliki beberarapa alternatif untuk
mengalihkan kontrak layanan bus. Saya juga akan melakukan pembicaraan
dengan pihak Nakobah. Persoalan transportasi selama ini selalu menjadi
masalah bagi jamaah Indonesia,” ungkapnya.
Untuk itu lanjut Anggito, diperlukan terobosan atau kebijakan yang
benar-benar bisa menjamin kenyamanan jamaah dalam menjalankan ibadahnya.
Pasalnya, peritiwa terbakarnya bus jamaah sudah sangat serius dan perlu
diambil langkah yang konkret.(MCH/Fetra)
Kamis, 18 Oktober 2012
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 comments:
Posting Komentar