Senin, 09 April 2012

Tentang KBIH Nurul Hikmah

KBIH Nurul Hikmah dirintis oleh K.H. Bakri HS sejak tahun 1965. Baru kemudian pada tahun 1995 secara resmi didirikan di atas akta notaris berupa Yayasan Nurul Hikmah. Beralamat di Jalan K.H. Amsir, Rt 05 RW 04 Kelurahan Kenanga Kecamatan Cipondoh Kota Tangerang, Banten.

Yayasan Nurul Hikmah selain membawahi KBIH yang bergerak dalam jasa pelayanan dan bimbingan ibadah haji dan umroh, juga membawahi sekolah yang bergerak dalam bidang pendidikan anak dari tingkat Taman Kanan-kanan (TK), Madrasah Ibtidaiyyah (MI), Sekolah Menengah Pertama (SMP) hingga Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
Perkembangan KBIH
Cikal bakal yang telah lama ada sejak tahun 1965, membuat perkembangan KBIH Nurul Hikmah kian dewasa, matang dan tangguh dalam menjalankan tugasnya selaku pemberi layanan dan bimbingan kepada para calon jama’ah haji dan umrah.

KBIH Nurul Hikmah sebagai mitra pemerintah yakni, Departemen Agama, dalam hal pembinaan jamaah, dikenal sebagai KBIH pemberi layanan bimbingan terbaik kepada jama'ah. Hal itu termanifestasi dalam pelaksaan manasik yang tak kurang dari 24 kali pertemuan, memiliki administrasi kantor yang tertib, kantor permanent yang sangat memadai bagi terlaksananya pelayanan yang baik, struktur pengurus yang jelas dengan segala program kerjanya, transparansi keuangan yang terjabar dengan rapih dan segala hal yang bermuara pada kepuasaan jama’ah. Maka tak heran bila Departemen Agama selalu mengganjar dengan nilai sertifakasi sangat baik.

Nilai-nilai pelayanan yang ada dalam KBIH Nurul Hikmah ditanam sedemikian kuat oleh sang pendiri K.H. Bakri, dimana baginya pelayanan terbaik adalah diatas segala-galanya dan tidak bisa ditawar-tawar atau bahkan ditukar dengan apa pun. Menurutnya pelayanan terbaik selain berimbas baik bagi jama’ah karena kepuasan yang didapat juga baik bagi nama baik yayasan dan keluarga besar Nurul Hikmah.

Ada wasiat yang hingga kini dipegang teguh oleh K.H. Bakri, yang mendasari pijakan KBIH selama ini. Wasiat itu datang dari sang kakak Almarhum, K.H Amsir yang cukup beliau kagumi, sekaligus beliau adalah tokoh agama panutan pada zamannya. Tiga wasiat itu adalah Pertama, jangan membuat brosur. Kedua, layani jama’ah sebaik mungkin saat masih di tanah air dan kala berada di tanah suci. Ketiga, berhajilah dengan tamattu.

Ketiga wasiat itu pada esensinya adalah bermuara pada pemberian layanan terbaik bukan pada promosi atau pengakuan diri terbaik. Dimana tidak membuat brosur berarti atau bermakna kepercayaan datang bukan dari promosi atau iklan yang dirancang sendiri tapi kepercayaan untuk bergabung ke KBIH Nurul Hikmah datang dari mulut orang yang telah merasakan kepuasan bersama KBIH Nurul Hikmah. Layani jama’ah dengan baik di tanah air dan di tanah suci, berarti, memberikan pelayanan dengan segala kemudahan wajib diberikan, membantu dan menolong jama’ah harus dilaksanakan. Berhajilah dengan tamattut berarti memberikan kemudahan dalam beribadah kepada jama’ah.

0 comments:

Posting Komentar